Suspect Virus Corona di Indonesia sudah mencapai angka puluhan
Daftar Isi
Sedang ramai diperbincangkan di Stasiun Telebisi Nasional dan media sosial tentang berita wabah Virus Corona. Virus ini diketahui pertama kali menyebar berada di daerah Wuhan dan pada akhirnya menyebar hingga ke seluruh dunia. Virus ini sampai dengan saat ini belum diketahui obatnya dan vaksin dari virus Corona tersebut.
Para ahli dan peneliti di dunia sedang sibuk melakukan penelitian untuk menemukan vaksin Corona ini. Virus ini diperkirakan sudah menyerang manusia hingga ratusan ribu diseluruh dunia. Tapi dibeberapa Negara juga menyatakan sembuh dari virus Corona. Intinya virus ini juga jangan dianggap remeh, karena banyak juga yang tidak selamat dikarenakan virus Corona ini.
Ketika orang yang dianggap Suspect Corona, maka yang dilakukan oleh otoritas kesehatan tentu menolongnya dan mengisolasi untuk kegiatan observasi untuk memastikan apakah selanjutnya positif atau negatif. Semisal ternyata positif tentu akan dilakukan penangan yang lebih serius agar pasien bisa selamat dari infeksi virus tersebut.
Kemudian jika pasien yang positif terkena virus tersebut, maka dari itu wajib diperiksa history pasien sudah melakukan aktifitas kemana saja dalam kurun waktu satu bulan kebelakang misalnya. Sehingga otoritas kesehatan bisa langsung melakukan observasi untuk menjaga agar virus itu tidak menyebar. Dan tentunya melakukan penyemprotan dengan disinfektan agar virus tersebut mati.
Suspect Corona
Terkadang suspect itu belum tentu positif terkena virus Corona, hanya mempunyai kesamaan gejala yang mirip. Hal ini bisa menimbulkan efek panik terhadap masyarakat awam, yang berakibat chaos dan langkanya masker-masker dipasaran. Yang disayangkan juga banyak oknum-oknum yang memanfaatkan virus Corona ini untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya dengan cara menjual dengan harga tinggi masker.
Kemudian yang tidak kalah penting adalah pasien suspect ini harus betul-betul dirahasiakan data personal informasinya, tujuannya adalah agar pasien suspect tidak depresi dan stress yang malah mengakibatkan kondisi tubuhnya semakin tidak baik. Cuman sayangnya suspect pertama yang terjadi di Indonesia ini dengan mudah menyebar dimasyarakat kita, yang tentunya membuat pasien tersebut menjadi shock. Pihak pemerintah pun harus cepat tanggap, agar informasi seperti ini hanya boleh diumumkan oleh pihak atau pejabat tertentu.
Hal-hal diatas malah bisa menyebabkan suspect-suspect lainnya yang mungkin merasakan gejalan yang sama enggang untuk melaporkan ke Rumah Sakit terdekat karena takut akan tersebar informasi pribadinya dan tentu akan membuat kondisi lingkungannya semakin tidak kondusif.
Media Informasi
Peran media juga perlu dibatasi dalam mengakses informasi-informasi penting dan harus mengutip dari sumber yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Namun terkadang, media informasi kita juga hanya mengejar setoran, tidak menjaga kualitas pemberitaan, dan sedihnya akan membuat pannic attack pada masyarakat kita tentunya.
Kode etik kejurnalisan yang sudah melekat didada terkadang hilang ketika didepan ada suatu Hot News dan tentu itu adalah uang, siapa yang paling cepat menginformasikan tentu akan lebih cepat mengalir deras pundi-pundi uangnya.
Harapannya bagi kita semua, agar pemerintah lebih cepat tanggap dalam melakukan penanganan-penangan kasus luar biasa seperti ini. Ini bisa disebut KLB dikarenakan tidak hanya di Indonesia saja, namun hampir sebagian dunia sudah terjangkit wabah virus Corona.
Posting Komentar